Shalat
Rawatib adalah shalat sunnat yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat lima
waktu. Shalat yang dilakukan sebelumnya disebut shalat qabliyah, sedangkan yang
dilakukan sesudahnya disebut shalat ba’diyah.
Sunnat muakkad dan sunnat ghoiru muakkad
Sembahyang
sunnat rawatib ini terbagi kepada dua bagian, yaitu sunnat muakkad dan sunnat
ghairu muakkad. Shalat sunnat rawatib muakkad amat besar fadilahnya dan
dijanjikan ganjaran yang besar apabila menunaikannya. Solat sunat rawatib
ghairu muakkad kurang sedikit fadilahnya berbanding dengan solat sunat muakkad
Jumlah
Raka’at
Jumlah
raka’at shalat rawatib berbeda-beda tergantung shalat apa yang dia iringi dan
kapan (sebelum/sesudahnya) dia dilaksanakan. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada daftar berikut.
Sunnat muakkad
Shalat Lima Waktu
|
Qabliyah
|
Ba’diyah
|
Shubuh
|
2 raka’at
|
-
|
Dzuhur
|
2 raka’at
|
2 raka’at
|
Ashar
|
-
|
-
|
Maghrib
|
-
|
2 raka’at
|
Isya’
|
-
|
2 raka’at
|
Sunnat ghoiru muakkad
Shalat Lima Waktu
|
Qabliyah
|
Ba’diyah
|
Shubuh
|
-
|
-
|
Dzuhur
|
2 raka’at
|
2 raka’at
|
Ashar
|
4 raka’at
|
-
|
Maghrib
|
2 raka’at
|
-
|
Isya’
|
Niat Shalat
Niat
shalat ini, sebagaimana juga shalat-shalat yang lain, niat tempatnya dihati,
karena niat adalah pekerjaan hati, bukan pekerjaan mulut. Jadi, niat tidak
pernah diucapkan, entah itu pelan ataupun keras.
Sumber Hadits
Berikut
adalah beberapa hadits tentang shalat rawatib:
- Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW bersabda :” Dua raka’at fajar (shalat sunnat yang dikerjakan sebelum shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. ” (HR Muslim)
- Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha , ia berkata: “Aku telah men-dengar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa shalat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebe-lum shalat Subuh.”” (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih)
- Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu dia berkata: “Aku shalat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dua rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Jum’at, dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat sesudah Isya.” (Muttafaq ‘alaih)
- Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu anhu , ia berkata: “Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , ‘Di antara dua adzan itu ada shalat, di antara dua adzan itu ada shalat, di antara dua adzan itu ada shalat. Kemudian pada ucapannya yang ketiga beliau menambahkan: ‘bagi yang mau”. (Muttafaq ‘alaih)
- Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih)
- Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda : “Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar